Laporan Akhir 3 Modul 3

 

Laporan Akhir 3

 [KEMBALI KE MENU SEBELUMNYA]


 1. Jurnal [kembali]


2. Alat dan Bahan [kembali]

 2.1 Alat
          a. Jumper
Gambar Jumper

        b. Modul De Lorenzo

Gambar Modul De Lorenzo

    2.2 Bahan
        a. Power DC
Gambar Power DC        

        b. Switch (SW-SPDT)
Gambar Switch

        c. Logic Probe

Gambar Logic Probe

 3. Rangkaian Simulasi  [kembali]

Gambar rangkaian pada modul

Gambar rangkaian pada proteus

 4. Prinsip Kerja Rangkaian [kembali]

Rangkaian pada gambar memanfaatkan IC 74198 sebagai register geser serbaguna yang mampu bekerja dalam beberapa mode operasi berbeda, yaitu SISO, SIPO, PISO, dan PIPO. IC 74198 merupakan shift register 4-bit yang memiliki kemampuan untuk menerima data baik secara serial maupun paralel serta mengeluarkan data dalam bentuk yang sama sesuai mode pengaturannya. Prinsip kerja utamanya adalah memindahkan atau menyimpan data biner berdasarkan pulsa clock, sehingga setiap transisi clock akan menggeser atau memuat data tergantung pada konfigurasi pin kontrol.

Pada mode Serial In Serial Out (SISO), data dimasukkan melalui input serial secara bertahap, satu bit pada setiap siklus clock. Setiap pulsa clock akan menggeser isi register satu posisi, hingga akhirnya bit-bit yang sudah digeser keluar secara serial melalui pin output serial. Mode ini sangat berguna untuk transmisi data jarak pendek atau untuk merangkai beberapa register geser secara berantai.

Pada mode Serial In Parallel Out (SIPO), data tetap dimasukkan secara serial seperti pada mode SISO, namun keluaran tidak dibaca secara serial melainkan melalui output paralel Q0–Q3. Setelah sejumlah clock yang cukup untuk mengisi seluruh register, keempat bit data dapat langsung diakses secara bersamaan. Mode ini sering digunakan untuk mengubah data serial menjadi data paralel, misalnya pada sistem mikrokontroler yang hanya menyediakan beberapa pin I/O.

Berbeda dengan itu, mode Parallel In Serial Out (PISO) bekerja dengan memasukkan data secara paralel melalui input D0–D3. Ketika clock diberikan, register mengeluarkan bit-bit tersebut satu per satu melalui output serial. Mode ini memungkinkan konversi data paralel menjadi serial, sangat bermanfaat ketika data perlu dikirim melalui jalur komunikasi yang hanya terdiri dari satu kabel.

Sementara itu, mode Parallel In Parallel Out (PIPO) memungkinkan data dimasukkan secara bersamaan melalui D0–D3 dan langsung muncul pada output paralel Q0–Q3 tanpa proses penggeseran. Mode ini digunakan ketika register bertindak murni sebagai penyimpan data sementara (latch) tanpa perlu mengubah format data.

Operasi-operasi tersebut dikendalikan oleh berbagai pin kontrol seperti SL (Shift Left), SR (Shift Right), serta S1 dan S2 yang menentukan mode kerja IC apakah menggeser, memuat, atau mempertahankan data. Selain itu, terdapat juga pin MR (Master Reset) yang berfungsi menghapus seluruh isi register secara instan dan mengembalikannya ke kondisi 0. Dengan kombinasi kontrol ini, IC 74198 dapat digunakan untuk berbagai aplikasi digital seperti penundaan data, konversi data serial–paralel, pergeseran bit untuk operasi aritmetika, hingga sebagai bagian dari sistem komunikasi digital.

 5. Video Rangkaian [kembali]

Video percobaan praktikum

 6. Analisa [kembali]

1. Analisa bagaimana data serial dapat dikirmkan dan di keluarkan
        Jawab: 
        Data serial dimasukkan melalui pin SR (Serial Right Input) atau SL (Serial Left Input) tergantung arah shift yang dipilih. Setiap pulsa clock akan menggeser bit yang ada di dalam register ke arah kanan atau kiri, sementara bit baru dari SR atau SL masuk menggantikan posisi kosong. Data serial dikeluarkan melalui pin output ujung register (misalnya Q0 untuk shift right, Q3 untuk shift left). Proses ini memungkinkan data dikirim atau diterima secara bit demi bit sesuai urutan clock.

    2. Analisa bagaimana data pararel dapat dikirikan dan di keluarkan
        Jawab:
        Data paralel masuk secara bersamaan ke input D0–D3 ketika mode parallel load diaktifkan (S0=1, S1=1). Pada saat rising edge clock, keempat data tersebut langsung tersimpan dalam register. Data kemudian dapat dikeluarkan secara paralel melalui output Q0–Q3 tanpa perlu menunggu beberapa siklus clock. Mekanisme ini mempercepat transfer data karena semua bit dapat ditulis dan dibaca sekaligus.

    3. Bandingkan keempat mode (PIPO, SISO, SIPO, PISO) berdasarkan cara input, cara output, kebutuhan clock, serta kegunaan praktisnya
        Jawab:
        Keempat mode pada 74HC194 memiliki fungsi yang berbeda sesuai kebutuhan sistem digital. PIPO memungkinkan data dimasukkan dan dikeluarkan sekaligus hanya dengan satu pulsa clock, sehingga sangat cepat dan cocok digunakan sebagai register buffer. SISO bekerja sepenuhnya secara serial, yaitu data masuk dan keluar bit demi bit, membutuhkan lebih banyak clock namun sederhana dan efisien untuk komunikasi serial. SIPO menerima data secara serial melalui pin input, lalu setelah beberapa clock data lengkap dapat dibaca sekaligus secara paralel, biasanya digunakan pada penerima data serial. Sebaliknya, PISO memasukkan data secara paralel lalu mengeluarkannya satu per satu dalam bentuk serial, sehingga sering dipakai untuk pengiriman data. Dengan demikian, perbedaan utama keempat mode ini terletak pada cara input-output, jumlah clock yang dibutuhkan, serta aplikasi praktisnya dalam sistem komunikasi dan penyimpanan data.




7. Link Download [kembali]







Tidak ada komentar:

Posting Komentar

      BAHAN PRESENTASI UNTUK MATA KULIAH           OLEH: Farrel Maulana 2310952011 Dosen Pengampu: Darwison, M.T